Senin, 19 Februari 2018

SEDEKAH OKSIGEN

Mari merenung.
Berapa banyakkah oksigen yang kita hirup untuk bernafas setiap jam? setiap hari? setiap minggu? setiap bulan? setiap tahun? Pernahkah anda menghitung berapa banyak oksigen yang telah kita hirup sepanjang usia kita? Tentu menjadi sulit bagi kita untuk menghitungnya karena terlalu banyak oksigen yang telah kita gunakan.

Kembali kita merenung.
Oksigen yang kita gunakan selama ini berasal dari mana? Tentu saja dari hasil fotosintesis tanaman.

Kita lanjutkan pertanyaannya. Siapakah yang telah menanam tanaman itu? Kita ataukah orang lain?
Apabila kita menggunakan oksigen dari tanaman yang kita tanam artinya kita telah menggunakan hak kita. Namun bila oksigen yang kita ambil berasal dari tanaman yang ditanam orang lain, artinya kita telah mendapat sedekah dari orang lain. sekali lagi. Kita telah mendapat sedekah oksigen dari orang lain. Bukankah tangan di atas jauh lebih baik dan mulia daripada tangan di bawah?

Lalu kapan kita menjadi bagian dari mereka yang melakukan sedekah oksigen? besok, lusa, tahun depan, 10 tahun lagi ataukah ... sekarang?

Mari sesegera mungkin kita menjadi bagian dari mereka yang melakukan sedekah oksigen.
Mari sesegera mungkin kita mulai menanam, menanam dan menanam.
Bila setiap kita melakukan sedekah oksigen maka setiap kita telah belajar untuk memuliakan diri sendiri.